Selasa, 07 Juni 2011

Anggungan Perkutut

cerita dewasa edohaput

Anggungan Perkutut 
                                                                                                                                 edohaput 

Bagian ketigabelas

     Turiyah yang sudah terlentang di atas tikar pandan dengan kedua paha membuka menunggu Sukirban menempelkan tongkatnya di kemaluannya. Sukirban menggulung sarung dan celananya kemudian diletakkan di bawah pantat Turiyah. Pantat Turiyah menjadi terangkat ke atas. Dengan posisi jongkok Sukirban mengangkangi pinggul Turiyah. Karena pantat terganjal gulungan sarung maka kemaluan Turiyah jadi mengahadap ke atas. Dengan begitu maka mudah Sukirban menancapkan tongkatnya. Milik Sukirban telah menancap separo di kemaluan Turiyah. " Aduuuuuuh !.....kok enak sekali ya, kang !" .  Sukirban semakin mendorong miliknya masuk. " Aaaaaaaah, kang ! Enak banget !". Turiyah merasakan kehangatan tongkat Sukirban yang sangat kaku di dalam kemaluannya. " Jangan cepat - cepat keluar lho, kang. Main yang lama, ya !".  Sukirban tak menjawab, kedua tangannya di penthil Turinah dan meremas - remas. Tongkatnya merasakan kesempitan liang senggama milik Turiyah. Kemaluan perempuan yang belum lama diperawani orang. Dan dia adalah orang kedua yang memasukki kemaluan itu. Sukirban merasakan cengkeraman kemaluan Turiyah yang masih sangat kuat. Dia tak berani menggerakkan, memaju mundurkan tongkatnya dengan interval yang pendek. Takut kalau  ahkirnya menjadi tidak tahan karena keenakan. Ditarik kemudian dihujamkan lagi dan berhenti. Dinikmati kedalaman kemaluan Turiyah. Disana ada yang halus licin mengelus tongkatnya, ada yang tersundul oleh ujung penisnya dan bergetar - getar, di pangkal tongkatnya dirasakan bibir kemaluan Turinah menjepit - jepitnya. Perlahan ditarik lagi keluar dan dihujamkan lagi. Berhenti untuk dinikmati. " Enak banget, kang ! Jangan ditarik dulu . Aku tak menikmati thithit kang Kirban " . Turiyah merem melek menikmati milik Sukirban yang menyesak di dalam kemaluannya. Penthilnya yang juga terus menerus diremas Sukirban semakin membuat Turiyah kenikmatan. " Aduuuuuuh kang, pepekku geli banget. Tolong sodokkan semakin dalam kang. Tapi kang Kirban jangan gerak - gerak. Biar aku dulu yang enak. " Turiyah mengangkat pantatnya dan Sukirban menyodokkan tongkat. Tongkat Sukirban tak tersisa semua menancap. Turiyah merasakan ada bagian yang terdalam di kemaluannya tersundul, terdesak, dan ....." Kaaaaaangggggg ........ ! " Turiyah menjambak rambutnya sendiri.  Gigi atas dan gigi bawahnya beradu. Turiyah orgasme. Turiyah nikmat. Tongkat Sukirban merasakan adanya cairan hangat yang membasahinya. Kemaluan Turiyah menjadi sangat licin. " Kang Kirban masih kuat dak, kang ? Kalau dah dak kuat nahan ya ayo kang keluarkan. Tapi digenjot yang keras ya, kang. Biar aku juga enak lagi ". Kemaluan Turiyah yang basah dan licin membuat tongkat Sukirban tidak begitu tercengkeram. " Ayo ....kang genjot, kang. Aku dah geli lagi lho, kang !". Sukirban memompa pepek Turiyah yang licin. Semakin cepat....semakin cepat ...... Turiyah menggoyang - goyangkan pantatnya. Sukirban merasakan ujung penisnya bagai dicengkeram, dielus, dijilat, digosok - gosok dan dirasakan ujung penis sangat pegal seperti mau pecah. Sukirban dengan sangat cepat mengocok kemaluan Turiyah dengan tongkatnya. Tidak hanya pantat Sukirban yang bergerak. Tubuhnya pun sampai ikut terayun. Keringatnya mengucur membasahi dada dan punggungnya. Terus ....terus.....terus memompa dan ahkirnya dengan kekuatan yang dahsyat menancapkan tongkatnya di kemaluan Turiyah yang mencengkeram. " Turiyah.....Tuuuuuuuurrr.... aduuuuh.... Turiyaaaaaaaaah !!" Sukirban mendekap erat tubuh Turiyah. Sukirban menikmati keluarnya mani di kemaulan adik iparnya. Penisnya serasa pecah di kedalam kemaluan Turiyah. Kemaluan Turiyah yang digenjot sedemikian rupa juga tak tahan. Nikmat, geli, pegal, meradang dan Turiyah tak kuat menahannya juga . " Kaaaaaaaang ....! "  Sambil bekelenjotan dan kakinya menendang - nendang tak karuan. 
     Ganti cerita Temi kakak Turiyah yang berada nun jauh disana. Di negeri orang. Di Malaysia. Tubuhnya juga sedang dinikmati Rajiv majikannya yang sudah kesekian kalinya. Kali ini agak istimewa karena sudah setengah bulan Rajiv tak bersenggama karena sedang ditugaskan oleh ayahnya di Bangkok. Sudah menjadi kebiasaan Rajiv tiga hari tak bersenggama kepalanya puyeng. Di Bangkok Rajiv sangat disibukkan pekerjaan. Tak sempat mendatangkan wanita sebagai pemuas birahi. Maka sepulang dari Bangkok Rajiv langsung ke rumah besar. Tak lain tujuannya untuk melampiaskan birahinya dengan Temi.
     Malam itu Temi sangat menikmati keberingasan Rajiv, yang meminta tongkat  diemut sampai muncrat, minta Temi nungging dan rajiv menggenjot kemaluan Temi dari belakang sampai maninya tertumpah di kemaluan Temi. Dan masih minta lagi tongkatnya dielus - elus agar segera kaku lagi. Dan tak henti - hentinya kemaluan Temi menjadi sasaran tangan dan jari Rajiv yang terus mempermaikannya. Sampai - sampai Temi orgasme berluang. Belum lagi mulut Temi yang terus dikulum, penthil diremas, tubuh dipeluk - peluk sampai lungai. Semua dinikmati Temi dan selalu dipuncaki dengan orgasme. Rajiv yang memang sedang sangat bernafsu menjadi semakin garang tahu lawan senggamanya tak henti - hentinya orgasme. Kalau sedang begitu Temi tak lagi ingat tanah air. Tak lagi ingat dusunnya. Tak lagi ingat Sukirban suaminya dan Gadung anaknya yang ditinggalkannya. Yang ada di otak dan rasa seluruh jaringan saraf tubuhnya hanya rasa nikmat, enak, menyenangkan, apalagi apabila kenikmatan itu sedang berada di kemaluannya. Walaupun sudah dua kali spermanya muncrat, pertama di mulut Temi yang kedua di kemaluan Temi yang tadi nungging, tongkat rajiv kembali kaku setelah dimanja di tangan Temi. Tak luput juga birahi Rajiv kembali menggelegak juga disebabkan oleh lenguh dan desah Temi yang orgasme berkat jari Raijiv di kemaluan. Tongkat Rajiv kembali sangat kaku. Temi ditelentangkan. Pahanya dibuka. Rajiv melihat kemaluan Temi yang rambutnya telah basah kuyub oleh maninya oleh cairannya Temi juga. Melihat itu Rajiv tambah bernafsu. Ditancapkannya tongkatnya di kemaluan Temi dan digenjotnya kuat - kuat dan cepat. Tubuh Temi sampai bergoyang - goyang dan terdorong. Penthil dicengkeram Rajiv, mulutnya disumpal bibir dan lidah Rajiv. Temi hanya bisa mengklosot - klosotkan kedua kakinya dan membuat sprei ranjang awut - awutan. Tubuhnya menggigil kenikmatan. Mulutnya hanya bisa mendesah tertahan. Sementara itu Rajiv semakin keras menyodokkan tongkatnya di kedalaman kemaluan Temi. Temi orgasme burulang. Hampir tiap lima menit Temi orgasme. Kemaluannya banjir. Rajiv melepas ciuman dan melenguh hebat. Ujung tongkatnya serasa ada panas membara dan sangat meradang. Temi tahu kalau Rajiv akan sampai. Digoyangkannya pantatnya dan Rajiv semakin kuat menekankan tongkat kedalam kemaluan Temi dan menjerit keras " Tem i i i i i i i i i i i i i i i i i i !" 
Temi merasakan seakan ada air bah hangat memenuhi kemaluannya. Terasa kleler - kleler dan merangsang kemaluannya untuk kembali orgasme. Temi mendongak, matanya terbeliak, mulutnya menganga dan desahannya sangat keras " Aaaaaaaaaaggggghhhhh .....! Seiring dengan itu getar tubuhnya sangat terasa dipelukkan Rajiv. 
     Sejak pertama menikmati tubuh Temi Rajiv tak lagi suka membawa perempuan ke rumah besar. Temi menjadi satu - satunya pemuas birahinya. Temi beruntung. Selain limpahan ringgit dari majikannya ini yang bisa semakin besar saja kirimannya ke tanah air, juga beruntung karena bisa menikmati senggama yang luar biasa. Yang belum pernah diperoleh dari suaminya, Sukirban. Tidak hanya Rajiv yang selalu ketagihan. Temi pun sangat ingin terus diperlakukan begitu oleh majikannya. Persenggaman menjadi tak terkontrol. Siang hari sudah dilakuan, malam harinya dilakukan lagi. Bahkan ketika Rajiv libur kerja persenggamaan bisa dilakukan tiga kali sehari. Di kamar mandi. Di dapur. Bahkan satu ketika Temi yang sedang menggoreng daging langsung ditarik dan ditelanjangi dan disetubuhi oleh Rajiv sampai - sampai penggorengannya terbakar. Mungkin tubuh Temi dirasakan Rajiv lebih enak, lebih menggoda dan lebih membangkitkan kejantanan dari pada perempuan - perempuan yang sudah banyak disetubuhinya. Persenggaman menjadi sangat sering dilakukan. Dan sebagai akibat di persetubuhan yang selalu dahyat dan tidak  terkontrol itu Temi  h a m i l. 
     Temi cemas dengan kehamilannya. Dia tak berani mengungkapkannya kepada majikannya itu. Setiap dihadapan Rajiv dan berniat mau menyampaikan kehamilannya, mulut Temi terasa tekunci. Sebaliknya Rajiv yang masih muda dan belum pernah menikah tak tahu Temi hamil. Yang diketahui dan dirasakan  malahan kemaluan Temi semakin enak saja rasanya ketika disenggamai. Mungkin ada perubahan biologis di kemaluan Temi yang hamil dan yang mengarah kepada semakin enak disenggamai. Perubahan di perut belum kentara karena kehamilan Temi baru burumur dua bulan. Sejak Temi hamil Rajiv seperti kesetanan. Frekuensi menyetubuhi Temi menjadi semakin sering. Barangkali perubahan secara biologis di kemaluan Temi itulah yang membuat Rajiv semakin ingin terus menikmatinya.
     Temi bingung, antara cemas akan kehamilannya, bangga disukai Tuan Mudanya, kenikmatannya ketika dipelukan majikannya, ringgit - ringgit yang terus menumpuk di dompet dan tasnya, dan apa yang akan diperbuat seterusnya. Bagaimana nanti kalau Sukirban suaminya tahu ia telah dihamili orang. Apa yang akan dikatakan pada suaminya. Akankah ia pulang ke tanah air, pulang ke dusun meninggalkan limpahan ringgit - ringgit yang terus mengalir dan kenikmatan yang tak terperi ? Tetapi apa yang akan terjadi jika ia diketahui hamil oleh Tuan Besarnya ? Dipecatkah ? Apakah tuan Rajiv mau bertanggung jawab ? Temi tidak menemukan jawabannya. 

                                               bersambung kebagian keempatbelas ..........