Senin, 06 Juni 2011

Anggungan Perkutut

cerita dewasa edohaput
Anggungan Perkutut 

                                                                                                                             edohaput 

Bagian keduabelas 

     Turiyah selesai mandi. Keluar kamar mandi dengan tubuh dibalut handuk. Om Kongko berhenti memainkan tongkatnya yang ereksinya sudah sangat kaku. Matanya tak berkedip memandangi tubuh sintal Turiyah yang dibalut handuk. Buah dadanya sedikit menyembul dari handuk yang tak cukup menutup tubuhnya. Suluruh pahanya tak tertutup dan sedikit pantatnya tampak. Om kongko menelan ludah. " Turiyah kamu buka lemari itu dan kenakan pakaian yang sudah om persiapkan ", perintah om Kongko sambil berdiri menedekati meja dan menikmati buah anggur dan membiarkan tongkatnya kaku tak tertutup apapun. Turiyah bingung dengan pakaian yang ada di lemari. Pakaian itu tipis, transparant, dan panjangnya hanya sampai ke paha. Turiyah mengenakannya. Dan baju itu tak ada kancing. Turinah menjadi tampak lebih cantik dan seksi dengan pakaian itu. Rambutnya yang tergerai menambah seksi tubuhnya yang dibalut baju itu. Om kongko orang yang suka melihat tubuh seksi berlama - lama sebelum ahkirnya menikmati tubuh itu dengan garang. " Nah sekarang kamu duduk di sofa itu ", perintah om Kongko. " Kedua telapak kakimu kau naik di sofa. Kemudian kangkangkan pahamu !", perintah om Kongko mengatur duduk Turiyah. Om Kongko duduk persis dihadapan Turiyah. Dengan begitu om Kongko dengan sangat jelas melihat selangkangan Turiyah dengan kemaluan yang bibirnya merekah. " Angkat dadamu, Turiyah !". Turiyah menuruti apa yang diperintah om Kongko. Kini om kongko menjadi bisa melihat pemandangan buah dada yang tampaknya masih sangat kenyal membusung di dada Turiyah. Om Kongko berdiri dan menyuapkan buah anggur di mulut Turiyah. Turiyah menikmati buah anggur yang belum pernah sampai di lidahnya. Sambil sesekali menyuapkan buah anggur di mulut Turiyah om Kongko terus memainkan tongkatnya. Matanya tak lepas dari kemaluan Turiyah. Om Kongko belum akan menjamah kemaluan itu, walau betapa inginnya. Ia ingin mempertahankan gejolak nafsu yang sangat menggelora. Dengan tidak menuruti keinginannya nafsu nya menjadi semakin meledak - ledak. Dan itu dinikmatinya. Turiyah melihat om kongko mempermainkan tongkatnya sendiri merasa ngeri, tongkat sebesar itu dan sekaku itu akan masuk di kemaluannya. Seperti apa ya rasanya ? Turiyah belum pernah melihat tongkat laki - laki segede itu. Apa lagi dimasukinya. Aduh sakit dak ya ? Pikir Turiyah. Turiyah melihat semakin lama semakin cepat om kongko mengocok tongkatnya. Turiyah melihat wajah om Kongko semakin memerah dan mulutnya sesekali mendesah. Tapi matanya tak lepas dari kemaluan Turiyah. Tiba - tiba om Kongko berdiri dan mendekatinya. " Cepat Turiyah....cepat...pegang...tongkatku.....pegang....!", berkata begitu om Kongko sambil memaju - majukan tongkatnya. Turiyah memegangnya dan menggerakkannya tongkat om Kongko persis dengan gaya om Kongko menggerakkannya. Tangan Turiyah dirasakan hangat oleh om Kongko. Ujung tongkat om Kongko menjadi sangat mengembang, memerah dan berkedut dan ....." Turiyah.....Turiyah......genggam ...genggam .....ahhhhggggg ....Tur.....Turiyaaaaaaaaah ! " . Pantat om Kongko di maju - majukan dan ..maninya yang kental muncrat - muncrat membasahi kedua penthil Turinah. Om Kongko jatuh terduduk lagi dan lemas terkulai di sofa. Turiyah beranjak ke kamar mandi  untuk membersihkan mani yang banyak menempel di dada dan perutnya. Ketika Turiyah keluar dari kamar mandi om Kongko sedang menikmati makanan yang ada di meja. " Makanlah , Turiyah ! Lapar kan kamu ? ". Turiyah tanpa basa - basi lagi dengan lahap menyantap roti, buah, minuman yang semuanya terasa asing dimulutnya. Semua makanan dan buah yang ada di meja belum pernah ada yang menyentuh lidahnya. Semua enak, ..... lezat ! Pikir Turiyah. Sambil makan  om Kongko terus memperhatikan tubuh Turiyah. Dadanya, pahanya, tahi lalat di sebelah bibirnya, perutnya yang tipis, dan lehernya yang panjang. Ini gadis desa kok tubuhnya begitu bagus ! Pikir om Kongko.
     Selesai makan Turiyah diminta om Kongko naik ke rangjang. Turiyah rebah dengan posisi terlentang. Turiyah tak lagi mengenakan baju transparant itu. Turiyah telanjang bulat. Om Kongko juga naik ke rangjang. Juga telanjang. Tongkat om Kongko sudah kembali kaku. Om Kongko duduk di sisi Turiyah. " Turiyah boleh aku meraba - raba tubuhmu dulu ? ", tanya om Kongko sambil ternyum menyeringai tanda gelegak nafu bakal terpuaskan oleh gadis perawan yang sudah pasrah di hadapannya. Turiyah yang ditanya hanya bisa mengangguk dan mencoba melihat kedalam mata om Kongko. Disana Turiyah bisa melihat kebanggaan seorang laki - laki yang mampu menguasai seorang perempuan perawan yang akan dijadikan obat awet muda. Tangan kanan om Kongko berada di perut Turiyah dan bergerak ke bawah. Tangan itu kemudian menyibakkan paha Turiyah. Turiyah justru membantu membuka pahanya. Dirasakan Turiyah tangan om Kongko mengelus - elus kemaluannya. Turiyah memejamkan mata. Jari - jari om Kongko menyibak - nyibakkan bibir kemaluan Turiyah. Turiyah meresa geli dan menggeliat serta mengangkat pantat. Om Kongko melihat Turiyah menggeliat dan mulutnya mendesis menjadi semakin terangsang. Bibir kemaluan Turiyah yang sudah membuka diterobos jari tengah om Kongko. Dan jari itu dengan lincahnya mengutak - utik bagian - bagian yang dirasakan oleh Turiyah amat geli dan enak. Turiyah mengangkat angkat dadanya. Penthilnya menjadi membusung - membusung. Om Kongko belum akan menyentuh penthil itu. Turiyah tak tahan atas kepandaian om Kongko mempermainkan kemaluannya dengan jari. Turiyah orgasme. Kedua tangannya bergerak - gerak mencari - cari sesuatu untuk diremasnya. Hanya ketemu guling. Kakinya berkelenjotan membuat seprei di bagian kaki Turiyah menjadi awut - awutan. Om Kongko tahu Turiyah orgasme. Kemaluan Turiyah basah. Om Kongko menarik jarinya dari kemaluan Turiyah. Om Kongko kemudian rebah di sisi Turiyah. Tangan kanannya berada di penthil Turiyah. Uh....sangat kenyal...pasti belum pernah diremas orang....mengkal sekali ! Pikir Om Kongko. Tangan kanan om Kongko berganti - ganti meremas - remas penthil Turiyah. Turiyah hanya bisa memejamkan matanya dan menikmati rasa geli nikmat di penthilnya. Ketika mulut om Kongko mengecup, menjilat dan menghisap puting penthil, Turiyah menggelinjang kuat dan mendesah. Paha Turiyah merapat - rapat, dan pantat diangkat - angkat. Turiyah mendesah ....aahhhhggg ..! Turiyah orgasme. Tangan om Kongko mencari bukti dan meraba selangkang Turiyah. Basah sekali. Om Kongko sekali lagi berhasil membuat Turiyah orgasme. Tubuh Turiyah lemas. Om Kongko kemudian menindih tubuh Turiyah. Dengan kakinya om Kongko membuka agar selangkangan Turiyah terbuka yang saat tadi orgasme kedua pahanya menutup rapat - rapat. Yang dibuka selangkangannya mengikut saja. Kini pantat om Kongko sudah berada di antara paha Turiyah. Dan Tongkat om Kongko mencuat kuat, kaku, ereksi hebat akibat viagra. Om Kongko mulai mencium leher Turiyah. Menggigit kecil telinga Turiyah. Lidahnya bermain - main juga di bawah dagu Turiyah. Sementara tangan om Kongkok memeluk erat tubuh Turiyah. Aduh apalagi ini ? Tanya Turiyah di hati. Kenapa seluruh tubuhku terasa enak ? Turiyah mendesah - desah dan membuka - buka mulutnya. Dengan sigap om Kongko langsung menyambar mulut Turiyah dengan mulutnya. Dan lidahnya dijulurkan, dan kemudian lidah om Kongko bermain di langit - langit mulut Turiyah. Aduh mengapa rasa dimulutku menjalar sampai di kemaluanku ! Pikir Turiyah. Aduh rasa nikmat apa ini !. Rasa geli di mulut sampai di kemaluan. Om Kongko yang sudah sangat berpengalam bersenggama tahu apa yang dirasakan Turiyah. Maka dengan nakalnya bibir kemaluan Turiyah disodok - sodoknya dengan ujung tongkatnya. Turiyah tak tahan. Turiyah tak bisa mendesah karena mulutnya dipenuhi lidah om Kongko. Turiyah hanya bisa .....uhg...uhg....uuuuhgggg ....! dan tubuhnya menggelinjang hebat. Turiyah kembali orgasme. Dalam hati om Kongko terbahak - bahak. Mati kau Turiyah ....tiga kali......! Om kongko melepaskan ciuman. Turiyah terkulai. Sekali lagi om Kongko mencari bukti. Dirabanya kemaluan Turiyah. Sangat basah. 
     Om Kongko membuka kangkangan Turiyah lebar - lebar. Kedua tangannya ada sisi kiri - kanan tubuh Turiyah. Dan Pantatnya berada di selangkangan Turiyah. Om Kongko segera akan memerawani Turinyh. Turiyah pasrah. Mukanya menoleh kekanan dan matanya tetap terpejam. " Turiyah......", kata om Kongko lembut. " Siap ya....aku akan memasukkan milikku ke milikmu.....iklas ya.....Turiyah......". Berkata begitu om Kongko sambil memandangi wajah Turiyah yang memerah karena orgasme tadi. Wajah gadis desa yang sebenarnya cantik. Cuma sayang tidak terawat. Turiyah hanya bisa menganggukkan kepala tanpa mau melihat ke om Kongko. Om Kongko menempelkan ujung tongkat persis di kemaluan Turiyah. Turiyah menunggu apa yang akan terjadi. Sementara om Kongko masih menikmati ujung tongkat yang menepel di pepek Turiyah. Om Kongko mulai memajukan pantatnya. Dan tongkat mulai masuk sebagian. Turiyah merasakan kemaluannya ada yang menyodok liang senggamanya. Geli. Nimat. Disitu om Kongko berhenti lagi dan menikmati. Pepek perawan .....iiihhh...enaknya....nikmatnya....sempit....hangat....menjepit.....enak sekali....! Sedikit digerak - gerakkannya tongkatnya maju mundur. Edan sangat enak ! Pikir om Kongko. Tak rugi membayar sepuluh juta ! Turiyah yang merasakan di kemaluannya ada yang menyumpal dan sedikit bergerak - gerak juga merasakan kenikmatan ! Inikah surga dunia ? Pikir Turiyah. Om Kongko kini benar - benar sudah siap mengambil keperawanan Turiyah. Maka dengan sekali tekan tongkat om Kongko melesak dengan kuat masuk seluruhnya di kemaluan Turiyah. Turiyah menjerit. Matanya yang terpejam terbeliak menatap om Kongko yang kenikmatan menyodok pepek perawan sampai mentok. Turiyah merasakan pepeknya sakit. Ada rasa perih. Kembali Turiyah mencari apa saja yang bisa digenggam. Kali ini tangan om Kongko yang digenggam erat Turiyah. Tongkat om Kongko melesak masuk semua tanpa sisa dari ujung sampai pangkal dekat buah pelir. Om Kongko kembali menghentikan gerakan. Tongkatnya sangat menikmati pepek perawan. Dengan halus dan lembut om Kongko setelah beberapa saat diam di tempat mulai memaju mundurkan tongkat. Seirama dengan maju mundurnya tongkatnya om Kongko di kemaluan Turiyah, Turiyah sesekali mendesah dan menggelinjang. Rasa sakitnya berangsur hilang dan berganti dengan rasa nikmat yang luar biasa. Dirasakan di kemaluannya ada benda lembut namun kaku, hangat, berkedut dan mendesak - desak seluruh bagian dalam pepeknya. Ada rasa geli yang luar biasa di seluruh dinding bagian dalam pepeknya. Rasa gelinya berangsur bertambah dengan rasa pegal yang seperti mau meledak dan rasa itu menjalar sampai di otaknya. Inikah kenikmatan bersenggama ? Pikir Turinah. " Turiyah .....jangan ....bergerak ya.....aku mau keluarkan sedikit agar pepekmu semakin basah ". Turiyah tak menjawab hanya mendesis nikmat dan mencoba menuruti perintah om Kongko dengan tidak menggerakkan pantatnya. Tak lama kemudian Turiyah merasakan ada sesuatu yang mengalir hangat di bagian dalam kemaluannya. Seiring dengan itu Turiyah merasakan tongkat om Kongko berkedut dan keluar desahan nikmat dari mulut om Kongko. " Turiyah.....pepekmu.....aku basahi....Turiyah.....maniku.....dirasakan....Tur......hangat kan ? Turinah sekilas melihat wajah om Kongko yang memerah dan dipenuhi ekspresi kenikmatan.  Turiyah tak tahan. Didalam kemaluannya ada cairan hangat, dan ditambah tekanan tongkat yang mendesak sangat dalam menjadikan rasa pegalnya meledak dan ....." aaaahhhhhhggggg......! Turiyah tidak berani menggerakkan pantatnya karena tadi diminta untuk tidak bergerak, diganti dengan kepala yang bergerak kekiri kekiri kekanan merasakan orgasme yang keempatnya. Dan kemaluannya menjepit, menggenggam tongkat om Kongko. Sekarang gantian om Kongko yang merasakan tongkatnya bagai diguyur cairan licin, lembut dan hangat. Cairan orgasmenya Turiyah. Pepek Turiyah menjadi sangat basah. Mengalir keluar membasahi anus dan menetes di sprei. Cairan kenikmatan Turiyah dan om Kongko. Kini Om Kongko Siap untuk menghabisi Turiyah, akan segera menguras habis keperawanan Turiyah. Dipeluknya Turiyah, kemudian mulutnya dilahap, tangan satunya meremas - remas penthil, dan pantatnya dengan pelahan dan semakin cepat, semakin cepat mendorong dan menarik memaju mundurkan tongkat. Turiyah tak kuasa berontak. Tubuhnya telah benar - benar dimilki om Kongko. Pahanya menjepit - jepit pantat om Kongko. Tubuhnya mengeliat - geliat kelinjangan, napasnya tersengal karena mulutnya ditutup mulut om Kongko dan langit - langit lidahnya geli terasa sampai di kemaluan, dan rasa kemaluannya yang dipompa om Kongko semakin cepat dan semakin cepat rasa nikmat sampai di otak. Turiyah tak merasakan apa - apa selain nikmat dengan tubuhnya yang sudah dikuasi laki - laki yang semakin garang menggenjotnya. Penis om Kongko terasa mau meledak dan menumbuk - numbuk sesuatu yang sangat enak di dalam kemaluan Turiyah. Ditambah lagi jepitan kemaluan Turiyah semakin mencengkeram. Om Kongko tak tahan ..... " Tur......Turinah.......Tuuuuuuurrrr.....Turirriaaaaaaaaah !!" Om Kongko melesakkan tongkatnya sangat dalam dan maninya menyembur di dalam kemaluan Turiyah. Pelukkannya di tubuh Turinah menjadi sangat erat dan mulutnya menganga merasakan tongkatnya nikmat, nyemprotkan mani di kemaluan perawan. Disaat bersamaan Turiyah yang kemaluannya disodok sampai mentok dan disemprot sperma kental, lincin dan hangat menjadi tak tahan. Kakinya diangkat - angkat ke atas tubuhnya yang dipeluk om Kongko meronta, mulutnya menganga dan ......aaaaaaaaaaaggggggghhhhhhhhh !!.... Turiyah orgasme. Tak berhenti sampai disitu, tahu Turiyah orgasme om Kongko kembali menyerang kemaluan Turiyah dengan memompa semakin keras dan cepat. Turiyah bergerak tak karuan sambil menjerit nikmat. Dan om Kongko sekali lagi menyemprotkan maninya. " Turiyaaaaaaaaaaaah !!.
     " Begitulah ceritanya, kang ! Kini aku tak perawan lagi. Jadi kang Kirban dak usah ragu - ragu, kang. Aku mau melayani kang Kirban, kok !. Turiyah mengahkiri ceritanya tentang hilangnya keperawanannya. " Lalu uang sepuluh juta itu sekarang dimana, Yah ?, tanya Sikirban. " Ya sudah aku berikan pak Joned ta, Kang. Dan empat bulan lagi paling lama lima bulan lagi aku berangkat ke Malaysia, kang. Dan om Kongko tidak hanya beri sepuluh juta lho, kang. Katanya dia sangat puas dengan aku. Dan karena aku penurut aku ditambahi dua juta ". Kata Turiyah nerocos. " Lalu uang yang dua juta ?", tanya Sukirban. " Ni..tak belikan kalung emas, kang.", kata Turiyah sambil menunjukkan kalung yang melingkar di lehernya. " Sudah ta, kang ! Ayo tak layani. Betul lho, kang aku ini kasihan sama kang Kirban. Dari pada onani kan enak pakai ini ta, kang ? , kata Turiyah yang sambil menunjuk miliknya yang tidak di tutup celana dalam.
     Sukirban yang mendengarkan penuturan Turiyah tentang hilangnya keperawanannya tadi sebenarnya sudah menjadi terangsang. Miliknya yang di dalam sarung sudah sangat kaku. Dan tidak mau lemas. Ditunjang matanya yang selalu melihat kemaluan Turiyah yang sengaja oleh Turiyah dipamerkan untuk menggoda Sukirban. Sukirban jadi lupa akan Temi isterinya yang ada di Malaysia. Ditariknya tubuh Turiyah dan direbahkan. Sukirban segera melepas sarung dan celananya. Paha Turiyah direnggangkan. Tongkat Sukirban sudah mengarah ke kemaluan Turiyah yang bibirnya sudah terbuka. Dengan tetap berbaring Turiyah melepas daster. " Ayo kang, permainkan aku sepuasmu. Kalau perlu sampai pagi, kang " Sambil tangan Turiyah meraih tongkat Sukirban untuk di elus - elus. 

                                                            bersambung kebagian ketigabelas .............

                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cerita dewasa edohaput cerita yang enak dibaca dan memberi banyak ......