Senin, 17 Oktober 2011

Anggungan Perkutut

cerita dewasa edohaput

Anggungan Perkutut 


                                                                                                                                   edohaput 


Bagian keduapuluhdelapan 


     Selesai makan siang kembali Slamet diajak masuk ruang interogasi. Slamet mendapat sebungkus rokok mahal, sebotol minuman, dan beberapa buah jeruk. " Mas Slamet santai saja. Kami para polisi hanya ingin lagi mendengar cerita mas Slamet. Cerita tentang Surinah. Kami yakin mas Slamet pasti tahu. Bukankah begitu, mas Slamet ? " Polisi mengahkiri kalimatnya dengan bertanya yang dijawab Slamet dengan anggukan ragu. Slamet tak lagi bisa berbohong. Slamet tak lagi bisa menghindar. Slamet yang bodo. Slamet yang tidak berpengalaman dengan polisi, Slamet yang takut polisi, Slamet yang bingung ahkirnya kembali meluncurkan cerita. Cerita tentang Surinah alias Ririn. 
     Setelah kematian Partini, mata keranjang pak Lurah beralih ke Surinah yang cantik. Surinah kembang dusun kedua setelah Partini. Surinah anak mak Temi hasil hubungan gelap dengan tuan Rajiv ketika menjadi pe er te di Malaysia. Surinah alias Ririn yang berkulit hitam manis dengan wajah mirip gadis India. Surinah alias Ririn yang bertubuh sintal padat berisi dengan seluruh bagian kulit tubuh ditumbuhi bulu halus. Surinah yang banyak menarik perhatian pemuda dusun. Surinah yang dikagumi Mursinu pemuda dusun yang kaya raya. Surinah yang pernah dipeluk, diciumi, dan kemaluannya pernah dipermainkan dikilik oleh Mursinu di warung sembakonya. Pak Lurah terus mengincar Surinah. Dengan berbagai cara pak Lurah terus mencoba mendekati Surinah. Pak Sukirban yang sebenarnya bukan ayah Surinah dari sisi biologis selalu didekati pak Lurah. Pak Sukirban yang juga salah satu pekerja pengolah tembakau milik pak Lurah, selalu mendapat pekerjaan yang ringan tetapi dengan upah besar dari pak Lurah. Bahkan burung perkutut kesangan pak Lurah  telah juga diberikan kepada pak Sukirban. Strategi pak Lurah ini rupanya berhasil. Pak Lurah menjadi sangat dekat dengan keluarga pak Sukirban. Dengan begitu pak Lurah dengan mudah mendekati Surinah. 
     Satu malam ketika pak Lurah tahu pak Sukirban dan mak Temi orang tua Surinah sedang bepergian ke rumah Gandung anak pertamanya, dengan diikuti Slamet pak Lurah bertandang ke rumah Surinah. Surinah yang di rumah sendirian menerima kedatangan pak Lurah dan Slamet dengan suka cita. Suka cita karena memang pak Lurah adalah juragan ayahnya yang sangat baik terhadap ayahnya, juga karena Surinah merasa tersanjung malam itu didatangi pak Lurah. Tersanjung karena yang datang adalah pak Lurah yang begitu dihormat warganya mau datang dan mengobrol dengan dirinya yang hanya anak pak Sukirban pekerjanya pak Lurah. Setelah mengobrol cukup lama dan menikmati teh yang disuguhkan Surinah,  pak Lurah mulai tidak tahan melihat tubuh Surinah. Baju Surinah yang agak longgar di bagian dada dan sedikit melotrok kebawah menyebabkan pak Lurah sesekali melihat payudara Surinah yang besar tak berkutang. Apalagi Surinah yang memang gadis radak slebor, sehingga kadang - kadang duduknya agak menantang. Menyebabkan pak Lurah bisa melihat paha Surinah yang ditumbuhi bulu halus. Pak Lurah mulai bernafsu yang sulit ditahan. Dan pak Lurah menemukan strategi untuk dapat memegang tubuh Surinah. Pak Lurah mengatur strategi. " Oh ...ya..Rin. Perkutut pemberianku itu oleh bapakmu digantung dimana ?" Tanya pak Lurah yang sebanarnya sudah tahu dimana perkutut itu digantung. " Digantung di rumah belakang, den. Kata bapak kalau di ruang depan kasihan karena selalu terang. Jangan - jangan perkutut dak bisa tidur ". Jawab Surinah menirukan bapaknya. " Wah kadang - kadang aku juga kangen dengan suaranya, Rin. Yuk diantar ke rumah belakang, Rin. Biar aku bisa melihatnya lagi ". Kata pak Lurah sambil berdiri dari duduk. " Di belakang gelap, den " Jawab Surinah. " Ya lampunya kamu nyalakan nanti, Rin " Kata pak Lurah sambil melangkah dan menggamit tangan Surinah agar mengikutinya. Surinah tak bisa menolak. Dengan menuntun Surinah pak Lurah berjalan melewati longkang yang hanya diterangi lampu pijar lima wath menuju rumah belakang. Sampai di rumah belakang yang hanya merupakan ruang terbuka, Surinah menyalakan lampu yang juga hanya lima wath. Begitu lampu menyala dan burung perkutut melihat tuannya datang langsung manggung merdu sekali. " Tu, Rin. Begitu melihat aku perkutut itu langsung manggung kan ? " Surinah tidak menjawab. Hanya tersenyum manis sekali. Senyuman yang membuat pak Lurah tiba - tiba jantungnya berdebar. Senyuman seorang gadis dusun yang cantik. Pak Lurah kembali menggamit tangan Surinah diajak mendekati kurungan yang di dalamnya ada perkutut yang sedang manggung merdu. " Lho kok kurungannya sudah rusak gitu, Rin ?" Tanya pak Lurah. " Bapak mungkin tak punya duit untuk beli kurungan baru, den ". Jawab Surinah. Pak Lurah merogoh saku celana panjangnya dan mengeluarkan dua lembar pecahan ratusan ribu. " Ni, Rin. Berikan bapakmu. Biar dipakai untuk beli kurungan burung !" Kata pak Lurah sambil menempelkan lembaran uang di telapak tangan Surinah. Telapak tangan yang dirasakan oleh pak Lurah lembut dan halus. Dan kembali pak Lurah merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan segepok lembaran uang pecahan ratusan ribu dan kembali ditempelkan di telapak tangan Surinah : " Dan ini buat kamu Rin !" Surinah kaget. Ditangannya ada segepok uang yang dirasakan sangat tebal. Dan ketika sesaat Surinah melihat uang segepok yang di tangannya, semuanya adalah pecahan ratus ribu. Banyak sekali ! Pikir Surinah. " Kok buat saya, den ? " Tanya Surinah bingung. " Ya buat kamu. Buat beli baju dan kebaya baru. Minggu depan kamu akan aku jadikan penerima tamu di temu matennya Parno ! Dan kamu harus terlihat cantik, Rin. Kalau belum cukup besuk kutambah !" Parno adalah keponakan pak Lurah yang minggu depan jadi manten. Dan keluarga Parno melaksanakan hajatan bersar - besaran. Maklum orang kaya. Surinah yang menerima begitu banyak uang dari pak Lurah. Surinah bingung. Belum sempat kebingungannya hilang, tiba - tiba tubuhnya telah dipeluk pak Lurah. Dan tanpa memberi kesempatan Surinah untuk berpikir dan menemukan kesadarannya, pak Lurah telah mencium bibir Surinah. Surinah merasakan kehangat bibir pak Lurah. Dan tiba - tiba tubuhnya merasa ada rasa nyaman di peluk dan dicium. Hal seperti ini pernah terjadi ketika Mursinu memeluknya dan menciumnya. Saat itu juga Surinah merasakan enaknya dicium Mursinu. Surinah sekilas jadi teringat peristiwa denga Mursinu. Pelukan pak Lurah semakin kuat dan ciuman bibir pak Lurah di bibirnya semakin ganas. Surinah tak bisa berontak. Ahkirnya Surinah malah menikmati dan secara tidak sadar mengikuti alur ciuman pak Lurah. Mendapat respon, pak Lurah menjadi semakin nekat. Tangannya turun dan meraba payudara Surinah. Merasakan payudaranya digenggam dan diremas halus Surinah semakin lupa. Karena tiba - tiba di hatinya ada rasa senang dan di payudaranya ada rasa geli nikmat. Surinah sangat terangsang. Ia tidak tahu jika ditubuhnya sebenarnya telah mengalir obat perangsang yang tadi secara cepat oleh pak Lurah diteteskan di minuman Surinah, ketika Surinah membawa nampan kembali ke dapur. Ketika menjajikan minumam untuk pak Lurah dan Slamet Surinah sempat kembali ke dapur mengembalikan nampan. Saat itulah pak Lurah meneteskan perangsang di minuman Surinah. Ketika kembali duduk dan mengobrol dengan pak Lurah dan Slamet, Surinah menenggak hampir separo lebih minumannya. Dia minum untuk menghormati pak Lurah dan Slamet sebagai tamunya yang juga meminum minuman yang disuguhkannya. Surinah begitu terangsang. Sentuhan - sentuhan pak Lurah yang baru sampai di payudaranya diinginkannya lebih menyentuh di bagian lain. Kemaluannya terasa begitu gatal. Begitu meradang. Begitu ingin ada sesuatu yang menyentuhnya. Surinah merapat - rapatkan pahanya menahan rasa dikemaluannya yang terasa geli walaupun belum ada sentuhan. Rasa geli, gatal, dan meradang adalah pengaruh obat perangsang yang sudah aktif mempengaruhi seluruh tubuhnya. Pak Lurah sangat tahu kalau obat perangsangnya sudah bekerja. Pak Lurah sengaja mempermainkan Surinah yang kelabakan. Pahanya dirapat - rapatkan seolah ingin menggeseknya sendiri kemaluannya. Pantatnya dimaju - majukan sehingga merapat ke pinggul bagian depan pak Lurah yang disana ada tongkat pak Lurah yang sudah menggelembung kaku, dan tonjolannya bisa dirasakan Surinah. Sengaja pak Lurah tidak menyentuh kemaluan Surinah. Pak lurah sangat tahu kalau kemaluan Surinah disentuh dia akan segera nikmat dan orgasme. Pak Lurah ingin Kemaluan Surinah akan disentuh dengan tongkatnya. Kalau sekarang surinah orgasme jangan - jangan nanti Surinah berontak ketika akan diperawaninya, karena telah lebih dulu kemaluannya orgasme dan dia sadar akan kejadian. " Kita kekamarmu, Rin. Biar bisa sambil tiduran ". Kata pak Lurah sambil terus merangkul tubuh Surinah. Yang dirangkul tanpa menjawab malah terus bergerak berjalan menuju rumah depan, dimana disana ada kamar Surinah. Pengaruh obat perangsang begitu hebat. Surinah malah ingin segera disetubuhi. Rasa di kemaluannya tak tertahankan. Ingin ada yang segera menggarapnya. Masih tetap dirangkulan pak Lurah Surinah membuka pintu kamar dan keduanya segera ditelan kamar yang akan menjadi saksi hilangnya sebuah keperawanan gadis cantik mirip Hemamalini.
     Slamet menyaksikan itu. Slamet merasa kasihan juga kepada Surinah yang lupa. Surinah yang dipengaruhi obat perangsang. Surinah yang sejam lagi pasti akan menangis menyesali kemaluannya yang sudah tak lagi suci. Keperawanannya direnggut tongkat besar, panjang, hitam berurat yang menyemburkan mani kental dalam jumlah banyak. Mendengar mulai terdengar desahan dari dalam kamar tak urung Slamet jadi bernafsu pula. Tongkatnya menggelembung dan kaku. Slamet membayangkan yang sedang terjadi di dalam kamar. Slamet membuka celananya yang di dalam sarung. Ia mulai berbuat swalayan terhadap tongkatnya. Sementara lenguhan Surinah dari dalam kamar memacu birahinya.
     Di dalam kamar pak Lurah telah berhasil melucuti semua yang dikenakan Surinah. Surinah yang telah telanjang terlentang kangkang. Payudaran menyembul besar dengan puting hitam. Perutnya rata dengan pusar agak menyembul. Di bawah pusar tumbuh rambut ikal lebat hitam legam. Seluruh kemaluan Surinah tertutup rambut lebat. Pak Lurah yang sudah tak lagi ada benang yang menempel di tubuhnya, telah berada di atas Surinah dan sedang mengarahkan tongkat ke kemaluan Surinah. Tongkat tertempel di kemaluan Surinah yang sebenarnya bibirnya telah membuka namun tertututp rambut, jadi tidak nampak. Pak Lurah menempelkan ujung tongkatnya.  Dirasakan pak Lurah ternyata pepek Surinah telah basah. Telah basah karena sangat bernafsunya surinah karena obat perangsang. Surinah ingin sekali segera kemaluannya tersentuh. Surinah sudah tak tahan. Pak Lurah menelungkup memeluk Surinah. Dada pak Lurah merasakan hangatnya, dan masih kenyalnya penthil Surinah yang besar. Kembali bibirnya mulai mengulum lagi bibir Surinah dan pantatnya menekan maju mendorong tongkatnya yang mulai menusuk kemaluan Surinah. Surinah mendesah ketika separo panjang tongkat pak Lurah mulai masuk dan menikmati kedalaman pepek perawan. Melepaskan ciuman di bibir, pak Lurah berlaih ke leher Surinah dan sementara itu pantatnya semakin menekan dan bleeess......precet .... semua tongkat pak Lurah ditelah kemaluan perawan Surinah. Pada saat itulah Surinah menjerit tertahan, matanya terbeliak, mulutnya menganga dan dadanya terangkat. Surinah merasakan sakit di kemaluannya. Terasa di dalam kemaluannya ada gajah masuk dan memenuhi rongga kemaluannya. Pak Lurah membiarkan tongkatnya tenggelam. Tidak menggerakkannya. Yang bergiat justru mulutnya yang dari leher turun ke penthil Surinah. Surinah merasakan penthilnya dikulum, dan disedot - sedot putingnya, serayang semakin melayang. Rasa geli puting payudaranya menjalar kebawah ke kemaluannya yang di dalamnya ada benda hangat besar, kaku mememunuhi rongga, dan menekan bagian kedalaman kemaluan yang enak rasanya di tekan. Geli di puting yang menjalar ke kemaluan terus bertambah. Mulut pak Lurah yang semakin menggila di puting penthil menyebabkan geli di kemaluan Surinah tak tertahankan. Surinah hanya bisa menggeliat di pelukan erat pak Lurah dan melenguh hebat. Karena kali pertamanya menikmati rasa enak dikemaluannya. " Aaaaaaaaauuuuughhhh...... aaaaagggggghhhhhh .... ". Tahu Surinah Orgasme sedikit tongkat digerakkan maju mundur dan itu membuat Surinah semakin merasakan sensasi di kemaluannya. Lagi - lagi "...aaaaauuugghhhh .....aaaaagghhhhh .... " Sambil tubuhnya meronta nikmat. Dan kemaluannya terbasahi cairan kenikmatan yang baru pertama kali mengucur begitu banyaknya. Merasakan kemaluan Surinah begitu basah pak Lurah mulai menggerakan tongkatnya. Terasa licin, hangat dan basah namun tetap menjepit. Maklum kemaluan perawan. Ketika pak Lurah mulai bergiat dengan tongkatnya, Surinah merasakan kemaluannya perih. Selaput daranya terobek - robek oleh kulit kamaluan pak lurah yang banyak sekali tonjolan urat. Surinah merintih dan menitikkan air mata karena perihnya. Pak Lurah tahu itu. Maka ia menghentikan kegiatan tongkatnya. Dibiarkan tongkatnya di kedalam pepek Surinah yang sempit dan disana ada yang sangat enak dirasakan pak Lurah. Mulut Surinah yang diserang pak Lurah. Dengan lidahnya pak Lurah mempermainkan mulut Surinah. Lidah pak Lurah yang panjang telah mengelus - elus dan menekan - nekan langit - langit mulut Surinah. Rasa geli nikmat kembali dirasakan di mulut oleh Surinah. Rasa perih  di kemaluan tertindah rasa nikmat di mulut. Surinah melupakan rasa perih di pepek. Pak Lurah tahu itu, maka dengan perlahan tongkatnya kembali maju mundur. Dan semakin lama frekwensi maju mundurnya semakin cepat. Surinah yang terus oleh pak Lurah digarap mulutnya, penthilnya, lehernya, kupingnya semakin tak merasakan perihnya di kemaluan. Bahkan rasa perih telah berubah menjadi geli. Kemaluannya kembali meradang, serasa semakin menebal dan serasa semakin besar saja yang ada di dalamnya, dan serasa semakin menekan - nekan saja di bagaian - bagian yang apabila tersentuh tongkat sangat enak dirasakan. Surinah kembali tak tahan dan ..." Aaaaaaauugghhhhh ..... aaaaaauhhggg ...." Surinah menggelinjang hebat. Kakinnya terangkat - angkat ke atas dan dadanya menyembul - nyembul, pantatnya tak kalah hebat geraknya, maju - maju menyebabkan tongkat pak Lurah semakin tertelan. Dan setelah itu kembali tongkat pak Lurah  diguyur cairan hangat yang sangat menikmatkan. Kemaluan Surinah menjadi sangat licin. Nafas pak Lurah semkin memburu. Mendengus bagai banteng marah. Pantat semakin cepat bergerak maju mundur. Tongkatnya menacap - keluar, menancap - keluar lagi di kemaluan Surinah dan semakin lama semakin ganas. Pak Lurah tak lagi ingat kalau yang sedang digarapnya adalah kemaluan perawan. Yang ada hanya rasa nikmat, enak luar biasa. Perasaannya telah hilang. Tinggal nafsunya yang ada. Dan tongkatnya tanpa ampun menggenjot kemaluan perawan Surinah. Yang di bawah pak Lurah Surinah hanya bisa berkelonjotan tak tahu lagi apa yang sedang terjadi. Yang dirasakan Surinah hanya antara sakit dan nikmat. Tubuhnya bergoyang - goyang  karena hentakan tongkat pak Lurah. Mulutnya terus melenguh, mendesah dan mengaduh. Dan semakin ganas saja pak Lurah menancap keluarkan tongkatnya di kemaluan Surinah. Ranjang berderak - derak, berderit seirama persenggamaan yang hebat. Dan tak lama kemudian kaki pak Lurah mengejang. Wajahnya mendongak. Tongkatnya yang ada di dalam kemaluan Surinah telah sangat meradang. Saluran maninya telah penuh dan menambah menggelembungnya tongkat. Dan ...." Oh.... Surinah ...Surinah...Rin..... Ririiiiiiiiiiiiiiiiin !".  Tongkat pak Lurah menyemburkan mani yang luar biasa banyak di kemaluan perawan surinah. Surinah Merasakan itu. Merasakan air mani pak Lurah yang hangat meleleh di dalam kemaluannya.  Air mani yang membasahi bagian terdalam kemaluannya. Air mani yang membuat tambah geli kemaluannya. Dan kembali kemaluannya tak bisa menahan nikmat. " Aduuuuuuh...den.... den Luraaaaahh !" Tak kalah hebatnya tubuh surinah berekenjotan penuh nikmat.
     Slamet yang mendengar semuanya juga semakin tak bisa menahan maninya untuk menyembur. Desahan Surinah. Deru nafas pak Lurahnya, serta derak dan derit ranjang membuat bayangan Slamet terhadap yang di dalam kamar begitu menambah gairah onaninya. Dan   " ......aaaahhhh.... ! Haaaaauuggh ...! " Mani Slamet menyemprot - nyemprot  tumpah di sarung dan sebagian yang lain muncrat di  kursi tempat duduknya.


     bersambung kebagian keduapuluhsembilan ...........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cerita dewasa edohaput cerita yang enak dibaca dan memberi banyak ......